COME AND GO
People come and go...
Begitulah katanya.
Dalam hidup, ada banyak orang yang akan berlalu lalang dalam hidup kita. Masuk, memberikan pengalaman dan kenangan, lalu yang paling berat adalah ketika orang tersebut pamit undur diri, baik dengan cara pamit dulu dan direncanakan, atau tidak direncanakan dan begitu saja.
Realitanya, semakin bertambah usia dan kedewasaan, harusnya kita belajar khususnya aku akan ada banyak orang yang seperti ini.
Orang - orang yang entah mungkin takdirnya hanya sekedar "numpang lewat". Berjalan masuk, menerka bagaimana diri kita, mempelajari, berusaha masuk dan membuka hati yang sudah tertutup rapat, pelan - pelan tapi perlahan. Mungkin awalnya kita ragu, apakah akan membiarkan orang ini masuk atau enggak. Tapi entah gimana caranya, orang ini berhasil masuk, berhasil membuka batas yang orang lain tak bisa tembus, membuka garis merah tanda bahaya, yang jika garis itu dilewati maka siap - siap kita akan kecewa. Garis yang seharusnya tidak ia lampaui jika ia tidak bisa berkomitmen.
Lagi - lagi, kadang hati dan logika suka berjalan bertolak belakang. Kalau hati mengatakan untuk belajar menerima kehadiran seseorang, logika serasa menahan untuk tidak membiarkan pintu itu terbuka lebar untuk seseorang yang bahkan kita tidak tahu apakah ucapannya hanyalah bualan biasa atau komitmen penuh pasti.
Parahnya, kalau suka begitu, hati lah yang menang..
Membiarkan diri terjebak dalam suka cita yang fana, yang dapat dikecewakan kapan saja.
Pada akhirnya, kita hanya bisa berdoa. Agar pada akhirnya kita dipertemukan dengan orang baik yang mau sama - sama berjalan ke depan, mau sama - sama belajar untuk memahami satu sama lain dan kerasnya hidup, mau untuk terus maju dan membangun satu sama lain.
Semoga disemogakan
Begitulah katanya.
Dalam hidup, ada banyak orang yang akan berlalu lalang dalam hidup kita. Masuk, memberikan pengalaman dan kenangan, lalu yang paling berat adalah ketika orang tersebut pamit undur diri, baik dengan cara pamit dulu dan direncanakan, atau tidak direncanakan dan begitu saja.
Realitanya, semakin bertambah usia dan kedewasaan, harusnya kita belajar khususnya aku akan ada banyak orang yang seperti ini.
Orang - orang yang entah mungkin takdirnya hanya sekedar "numpang lewat". Berjalan masuk, menerka bagaimana diri kita, mempelajari, berusaha masuk dan membuka hati yang sudah tertutup rapat, pelan - pelan tapi perlahan. Mungkin awalnya kita ragu, apakah akan membiarkan orang ini masuk atau enggak. Tapi entah gimana caranya, orang ini berhasil masuk, berhasil membuka batas yang orang lain tak bisa tembus, membuka garis merah tanda bahaya, yang jika garis itu dilewati maka siap - siap kita akan kecewa. Garis yang seharusnya tidak ia lampaui jika ia tidak bisa berkomitmen.
Lagi - lagi, kadang hati dan logika suka berjalan bertolak belakang. Kalau hati mengatakan untuk belajar menerima kehadiran seseorang, logika serasa menahan untuk tidak membiarkan pintu itu terbuka lebar untuk seseorang yang bahkan kita tidak tahu apakah ucapannya hanyalah bualan biasa atau komitmen penuh pasti.
Parahnya, kalau suka begitu, hati lah yang menang..
Membiarkan diri terjebak dalam suka cita yang fana, yang dapat dikecewakan kapan saja.
Pada akhirnya, kita hanya bisa berdoa. Agar pada akhirnya kita dipertemukan dengan orang baik yang mau sama - sama berjalan ke depan, mau sama - sama belajar untuk memahami satu sama lain dan kerasnya hidup, mau untuk terus maju dan membangun satu sama lain.
Semoga disemogakan
Komentar
Posting Komentar